Sunday, November 21, 2010

Sushi Impor Harga Lokal

Siapa bilang makan sushi menguras kantong? Coba saja mampir ke Warung Jepang Pokke di Jl. Karang Tengah Raya No. 89 K, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Bentuk tempat makan yang terletak di pinggir jalan ini memang mampu menipu mata. Tampilannya sangat sederhana sampai-sampai pemiliknya menyebut tempat makan ini dengan istilah 'warung'.

Tapi soal rasa, sushi dan sashimi yang merupakan menu andalan Warung Jepang Pokke tidak kalah dengan restoran sushi mewah lainnya yang ada di Jakarta. Saat Anda mampir ke tempat ini, sushi dan sashimi baru akan dibuat setelah Anda memesan. Sukandar, pemilik Warung Jepang Pokke, turun langsung dalam pembuatan sushi dan sashimi.

Menu favorit para penikmat sushi dan sashimi di rumah makan ini adalah Sashimi Salmon, Unagi Dragon, dan Crispy Roll. Selain sushidan sashimi, ada menu lain khas Jepang seperti Teppanyaki, Udon, aneka Katsu, dan berbagai minuman. Untuk minuman teman bersantap sushi tentu paling cocok adalah Teh Hijau atau Ocha. Ocha ini diimpor langsung dari Jepang."Sampai sekarang saya tidak mengandalkan orang lain. Semua menu saya buat sendiri," jelas Sukandar. Anda bisa melihat sendiri proses pembuatannya karena konter tempat Sukandar beraksi berada tepat di wilayah makan para pengunjung.

Siap-siap untuk mendengar harga dari menu-menu. Harganya hanya berkisar dari Rp 8.000 - Rp 27.000. Seperti menu Assorted Sushi seharga Rp 27.000 sudah berisi 6 jenis sushi dan Tuna Roll, cukup untuk dimakan dua orang. Saat mencicipi sushi dengan topping ikan salmon dan tuna mentah, sama sekali tidak tercium bau amis. Kesegaran ikan benar-benar terasa.

Cicipi pula menu Californian Roll yang merupakan salah satu menu dari berbagai pilihan Fusion Sushi andalan Warung Jepang Pokke. Kani stick dari kepiting dan potongan buah alpukat mentah diselimut dengan nori (lembaran tipis rumput laut) dan nasi sushi serta mayones lalu taburantobiko (telur ikan terbang) di atasnya, menghasilkan rasa gurih nan renyah di lidah. Jangan lupa dicocol di pasta wasabi yang pedas untuk menambah kenikmatan.

Walaupun Sukandar tidak pernah menginjakkan kaki Jepang, keahliannya dalam kuliner Jepang tak diragukan. Sukandar sudah ahli

membuat masakan Jepang sejak tahun 1986. Ia merintis karir di restoran-restoran Jepang dan hotel-hotel bintang lima di Jakarta. Terakhir Sukandar sudah mencapai posisi executive chef. Kejenuhan menjadi pegawai akhirnya membuat Sukandar merintis Warung Jepang Pokke.

"Modal awalnya dari mertua," cerita Sukandar sambil tertawa lepas.

Walaupun rumah makan ini baru berdiri dua tahun, tempat ini sudah sangat ramai. Baru satu tahun, usaha Sukandar sudah balik modal. Jangan coba-coba datang terlalu malam di hari Jumat, Sabtu, atau Minggu. Jika nekat, bukan saja kehabisan tapi rumah makan sudah tutup. Seringkali belum jam 8, tempat ini sudah tutup.

"Stok memang terbatas, jadi kalau habis yah tutup. Sengaja dibatasi supaya habis tiap harinya," kata Sukandar.

Hal ini juga agar kesegaran bahan baku tetap terjaga. Selain itu, bahan baku diimpor dari Jepang dan Kanada dua kali dalam seminggu. "Restoran sushi lain belum tentu mendatangkan bahan baku sesering saya," ungkapnya.

Ikan salmon didatangkan dari Kanada sementara ikan tuna, unagi (belut), dan tako (gurita) dari Jepang. Tidak hanya itu, bahkan nori, pasta wasabi, sampai mayones didatangkan dari Jepang. Hanya sayuran yang menggunakan bahan lokal. Sukandar mengaku seharinya dia bisa menghabiskan nasi sebanyak 5-7 kilogram.

Warung Jepang Pokke juga menerima katering. Konsepnya sangat unik, sebelumnya Sukandar akan menanyakan pada calon pemesan berapa bujet yang dimilikinya, baru nanti dibuatkan menu sesuai bujet tersebut. "Misalnya acara ulang tahun, saya bantu buatkan sesuai bujet. Yah, itung-itung promosi walaupun untung sedikit," celetuk Sukandar.

Jadi jika Anda ingin makan sushi ala restoran mewah di kala kantong cekak, Warung Jepang Pokke bisa menjadi pilihan Anda.

Read this at: www.travel.kompas.com

Friday, November 19, 2010

Si Nakal Kaos Cak Cuk

Kaos Cak Cuk dan Jula Juli

Ingin membeli oleh-oleh yang dapat dipakai? Mampir saja ke toko Cak Cuk di Jalan Dharmawangsa 35, Surabaya. Toko ini menjual kaos dengan desain khas Surabaya. Cak Cuk kuat di permainan kata yang nyeleneh, nakal, dan misuh. Bersiaplah terbelalak saat melihat desain-desain kaos ini. Sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh ke teman dekat.

Selain itu Cak Cuk juga menjual permainan Monopoli versi Surabaya, kartu remi, pin, dan gantungan kunci. Tapi jika Anda ingin kaos Surabaya dengan kata dan desain yang lebih 'sopan', Jula Juli bisa menjadi pilihan Anda. Kaos Jula Juli dijual di drug store Surabaya Plaza Hotel.

Kaos Cak Cuk

More detail story visit: www.travel.kompas.com


Oleh-oleh Keripik dari Pasar Genteng

Deretan toko di Jalan Genteng Besar

Tempat yang terletak di Jalan Genteng Besar ini memang terkenal sebagai pusat oleh-oleh di Surabaya. Selain itu, Pasar Genteng merupakan pasar tradisional yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari dan juga pusat penjualan barang elektronik. Kawasan ini juga terkenal dengan wisata kulinernya.

Di sebelah bangunan pasar, terdapat deretan ruko yang menjual aneka makanan untuk oleh-oleh. Mulai dari kerupuk, sambal petis, dan masih banyak lainnya. Salah satu toko yang menjual aneka camilan ini adalah Toko Bhek. Beberapa produk berasal dari Malang, Sidoarjo, bahkan Gresik.

Jika Anda bingung dengan banyaknya pilihan camilan, coba beli Ledre Pisang atau Kripik Kentang Udang. Mau yang lebih unik? Beli Serat Teripang yang rasanya asin dan dimakan sebagai taburan di atas nasi. Pilihan lain Rurjuk seharga Rp 40.000 sejenis kerang laut yang manis dan gurih.


Toko Bhek

Bisa juga dibaca di: www.travel.kompas.com